Dari Kumpul Kebo, Hingga Buronan Polisi

Our Impact / 4 February 2018

Kalangan Sendiri

Dari Kumpul Kebo, Hingga Buronan Polisi

Lusiana Official Writer
3544

“Sejak kecil Aura tidak mendapatkan perhatian orang tua. Masa kecil yang terkekang membuat hidup Aura berubah ketika bergaul dengan teman-temannya. Merokok, miras, kabur dari rumah untuk hidup bebas, bekerja di dunia malam, dan melakukan sex bebas adalah kebiasaan dan gaya hidupnya kala itu. Hingga ia bertemu dengan seorang laki-laki dan hidup bersama sampai memiliki 3 anak, tanpa ikatan pernikahan. Mereka hidup bersama selama 6 tahun dan berpisah karena Aura merasa hanya dirinya saja yang mencari nafkah. Merasa tertipu oleh laki-laki, tidak lantas membuatnya sadar. Satu tahun kemudian, dalam keadaan stres karena harus membiayai 3 anak, Aura pindah ke luar kota. Lagi, Aura mulai menjalin hubungan dan hidup bersama tanpa ikatan pernikahan dengan seorang laki-laki sampai memiliki 2 anak. Namun berjalannya waktu, suami kedua Aura mulai lepas tanggung jawab sehingga Aura harus bekerja untuk menghidupi anak-anaknya. Kisah mereka pun berakhir dengan kaburnya suami Aura beserta uang hasil penjualan tanah. Keputusan untuk tinggal bersama tanpa pernikahan, sepertinya sudah menjadi gaya hidup bagi Aura. Entah berapa kali ia sudah melakukannya. Hingga dengan pasangan terakhirnya, Aura bertemu dengan seorang pria di Jayapura. Beberapa bulan menjalani hubungan yang serupa, mereka terlibat kasus penggelapan mobil sehingga mereka menjadi buronan polisi. Takut ditangkap polisi, pasangan ini kabur ke Jakarta.”

 

Jika membaca penggalan kisah Aura di atas, tentu Anda merasa bahwa gaya hidup yang dipilih oleh Aura sangat unik bukan? Wajar saja, sebab kita hidup di Indonesia, dimana sepasang kekasih yang mengambil keputusan untuk living together alias tinggal bersama dalam satu rumah, apartemen, atau kontrakan tanpa status pernikahan menjadi ‘fenomena’ yang sangat dipertanyakan oleh lingkungan sekitar. Istilah populer untuk fenomena ini adalah ‘kumpul kebo’ dianggap sebagai tindakan yang melanggar norma dan nilai-nilai baik yang ada pada kultur bangsa ini. Lalu, apa kata Tuhan menanggapi fenomena yang tidak lazim ini?

 

Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya ….. Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.” Matius 5:27-32.

 

Memandang perempuan saja sudah berzina di dalam hati, apalagi tinggal bersama dan memiliki anak, sudah tentu kumpul kebo dengan tipe yang satu ini adalah kekejian bagi Tuhan. Namun di lain sisi kita tahu dengan pasti bahwa Tuhan adalah Yang Pengampun, hanya jika kita mengaku dosa, berbalik dari dosa, dan hidup bersama-Nya. Inilah jawaban dari keresahan hati Aura.

 

Dalam kesendiriannya, Aura yang merasa putus asa, takut, kecewa, sakit hati, tidak ada ketenangan, dan tidak tahu harus berbuat apa tanpa sengaja mengunjungi website Jawaban.com. Ia mengobrol dengan konselor Sahabat 24 melalui Live Chat dan menceritakan masalahnya. Melalui kedatangan tim konselor Sahabat 24 ke rumahnya, Aura memutuskan untuk menyucikan hubungannya dengan suami dihadapan Tuhan. Bersyukur bahkan Aura dipakai Tuhan secara luar biasa untuk berdampak bagi orang lain yang memiliki latar belakang sepertinya. Jika Aura saja sudah berdampak untuk orang lain, maka inilah saatnya untuk Anda turut berdampak bagi orang lain melalui donasi Anda sebagai Mitra CBN. Mari mendaftar melalui formulir di bawah artikel ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email. Anda jangan khawatir, karena donasi Anda akan digunakan untuk keperluan operasional Solusi dan program CBN lainnya. Kerelaan hati Anda akan berdampak kolosal bagi mereka yang membutuhkan.

Halaman :
1

Ikuti Kami